Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas
suku bunga ke rekor rendah dan tidak memberikan bunga atas deposito
karena krisis utang yang melanda semakin mendorong zona Eropa menuju
resesi.
Pada
pertemuan ECB hari ini di Frankfurt, dihasilkan keputusan untuk
menurunkan suku bunga acuan menjadi 0,75% dari sebelumnya sebesar 1%
sesuai dengan perkiraan sebagian besar ekonom. Diambil juga langkah
pemotongan suku bunga deposito dari sebelumnya 0,25% menjadi 0% dan suku
bunga pinjaman marjinal menjadi 1,5% dari sebelumnya sebesar 1,75%.
Krisis
utang yang melanda Eropa telah membatasi pertumbuhan ekonomi di seluruh
negara-negara Eropa dan mempengaruhi situasi dunia. Kondisi tersebut
menempatkan ECB dalam tekanan dan terlihat cukup memiliki peran untuk
meredakan kondisi moneter, meskipun pada bulan lalu Presiden ECB Mario
Draghi menyatakan keraguan tentang efektifitas penurunan suku bunga.
Keputusan yang diambil hari ini mungkin tidak merangsang permintaan,
keputusan menurunkan bunga pinjaman bagi perbankan yang saat ini masih
berupaya untuk bangkit dan upaya dalam membangun kepercayaan pemerintah
zona Eropa yang disampaikan pada pekan lalu ketika disepakati
langkah-langkah menuju kesatuan ekonomi yang lebih dalam.
Biaya
pinjaman ECB akan turun seiring kebijakan pemotongan suku bunga acuan.
Dimana perbankan telah menerima lebih dari 1 trilyun Euro dari Bank
Sentral Eropa untuk 3 tahun dalam operasi pembiayaan lebih panjang,
dengan bunga ditentukan berdasarkan rata-rata suku bunga acuan selama
periode pinjaman.
Tingkat
suku bunga deposito sebesar 0% kemungkinan besar akan mendorong
perbankan untuk memberikan pinjaman kepada lembaga, perusahaan atau
rumah tangga lain, bukan mengendapkan kelebihan uang tunai pada
fasilitas penyimpanan satu malam ECB. Setiap harinya, sekitar 800 milyar
Euro atau setara dengan $1 trilyun saat ini disimpan oleh ECB.