Cari Blog Ini

Jumat, 20 September 2013

ECB Pangkas Suku Bunga Acuan

Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas suku bunga ke rekor rendah dan tidak memberikan bunga atas deposito karena krisis utang yang melanda semakin mendorong zona Eropa menuju resesi.

Pada pertemuan ECB hari ini di Frankfurt, dihasilkan keputusan untuk menurunkan suku bunga acuan menjadi 0,75% dari sebelumnya sebesar 1% sesuai dengan perkiraan sebagian besar ekonom. Diambil juga langkah pemotongan suku bunga deposito dari sebelumnya 0,25% menjadi 0% dan suku bunga pinjaman marjinal menjadi 1,5% dari sebelumnya sebesar 1,75%.

Krisis utang yang melanda Eropa telah membatasi pertumbuhan ekonomi di seluruh negara-negara Eropa dan mempengaruhi situasi dunia. Kondisi tersebut menempatkan ECB dalam tekanan dan terlihat cukup memiliki peran untuk meredakan kondisi moneter, meskipun pada bulan lalu Presiden ECB Mario Draghi menyatakan keraguan tentang efektifitas penurunan suku bunga. Keputusan yang diambil hari ini mungkin tidak merangsang permintaan, keputusan menurunkan bunga pinjaman bagi perbankan yang saat ini masih berupaya untuk bangkit dan upaya dalam membangun kepercayaan pemerintah zona Eropa yang disampaikan pada pekan lalu ketika disepakati langkah-langkah menuju kesatuan ekonomi yang lebih dalam.

Biaya pinjaman ECB akan turun seiring kebijakan pemotongan suku bunga acuan. Dimana perbankan telah menerima lebih dari 1 trilyun Euro dari Bank Sentral Eropa untuk 3 tahun dalam operasi pembiayaan lebih panjang, dengan bunga ditentukan berdasarkan rata-rata suku bunga acuan selama periode pinjaman.

Tingkat suku bunga deposito sebesar 0% kemungkinan besar akan mendorong perbankan untuk memberikan pinjaman kepada lembaga, perusahaan atau rumah tangga lain, bukan mengendapkan kelebihan uang tunai pada fasilitas penyimpanan satu malam ECB. Setiap harinya, sekitar 800 milyar Euro atau setara dengan $1 trilyun saat ini disimpan oleh ECB.

Bulan lalu Draghi mempertanyakan efektifitas pemotongan suku bunga, dengan asumsi bahwa sinyal harga memiliki relatifitas efek langsung terbatas di tengah ketegangan pasar keuangan. Sejak itu, data ekonomi zona Eropa terus memburuk. (/ys)